Senin, 05 September 2016

SEKEDAR TAHU . . . . ???
NARKOBA jenis LSD (Lysergic Acid Diethylamide) kembali tenar, LSD bukan narkotika jenis baru. Kemunculannya pada tahun 1947. Saat itu dipakai oleh para psikiater untuk pengobatan pasien gangguan jiwa. Kemudian berkembang di Indonesia, terjadilah yang namanya penyalahgunaan atau disalahgunakan untuk orang-orang yang berkeinginan mencari fantasi dan sebagainya karena sifatnya yang menghasilkan Halusinogen atau Halusinasi lebih tinggi dari Shabu. LSD marak di Eropa, tetapi di Indonesia masih sangat langka. Satu lembar LSD berbentuk persegi dengan ukuran 20x20 cm dan memiliki isi 160 keping. Satu keping berukuran sekitar 0,5 x 0,5 cm. Tebalnya seperti kertas karton mirip Perangko.
LSD digunakan dengan menempelkannya di lidah, kemudian larut dan lumer dengan sendirinya. Efek dari LSD adalah halusinasi dan utamanya salah persepsi Indera. Dari efek halusinasi, si pemakai LSD umumnya akan mengalami Disorientasi ruang dan waktu.
LSD (Lysergic Acid Diethylamide) salah satu bentuk drugs yg berakibat mengalami halusinasi yang lebih tinggi dari pada Shabu, variannya ada LSD padat berbentuk kertas tipis menyerupai perangko. Hati-hati karena sering ditawarkan sebagai permen, ada juga yang berbentuk Cair ditetes ke minuman.
Harga jualnya luar biasa Rp. 36 juta/gram, karena rasa yang enak seperti candy gummy. Narkoba jenis baru ini banyak beredar di sekolah, LSD alias ELSID itu banyak di bawa mahasiswa yg sekolah di Amerika, bentuknya kertas tipis bergambar, beda-beda tipis dengan perangko/cartoon kecil-kecil dan bisa di sobek, biasanya sesama temen/kawan diberikannya di toilet dan kalo di Jakarta disebutnya " KERTAS HAPPY ". Jαϑi sebaiknya kita harus lebih tahu dan bisa memberikan informasi tentang " KERTAS HAPPY " ini, sungguh sangat berbahaya karena berhalusinasinya lebih tinggi daripada Shabu !!!, . . . Mengkonsumsinyapun sangat mudah dengan cara meletakkan di bawah lidah dan akan lumer dengan sendirinya, setelah itu baru timbul Halusinasi yang berdampak pada proses perjalanan hidup.
Prayit H, SH (29/05/16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar